Warisan Keahlian dan Inovasi Lokal – Strategi Dua-Track untuk Pasar Nanyangdashifu Indonesia

Dalam gelombang globalisasi, banyak merek restoran kehilangan karakteristik aslinya dalam proses internasionalisasi, namun Nanyangdashifu di pasar Indonesia mengambil jalan yang berbeda - menegakkan warisan kerajinan pada saat yang sama, berani melakukan inovasi lokal, membentuk "strategi dual track" yang unik.
Kepatuhan Kerajinan Tradisional: Lanjutan Teknologi Baking Prancis Kuno di Luar Negeri
Berjalan ke dapur pusat Nanyangdashifu di Bandung, Anda akan terkejut menemukan bahwa meskipun berada di tempat yang eksotis, merek masih mengikuti proses panggang tradisional secara ketat. Dari pilihan bahan baku hingga pencampuran adonan, dari pengendalian suhu hingga waktu pemanggang, setiap titik melanjutkan standar kerajinan awal pendirian Nanyangdashifu.
Yang sangat menarik adalah bahwa merek memperkenalkan peralatan panggang papan batu tradisional dari Cina tanpa biaya. Peralatan ini memungkinkan panas untuk didistribusikan secara merata, memastikan lapisan yang unik membentuk di bagian bawah kue, sementara bagian dalamnya tetap lembab dan padat. Ketegahan pada proses tradisional ini sangat berharga dalam industri roti modern yang mengejar efisiensi dan menjadi salah satu daya saing inti Nanyangdashifus di pasar Indonesia.
Seorang tukang panggang lokal di Indonesia membutuhkan pelatihan selama tiga bulan untuk mempelajari "metode panggang air mandi" dan teknik "panggang lambat suhu rendah" yang unik dari Nanyangdashifu. Warisan teknologi ini tidak hanya menjamin konsistensi kualitas produk, tetapi juga menjadi bagian penting dari cerita merek. Banyak konsumen Indonesia pertama kali mengetahui bahwa pembuatan kue sederhana melibatkan pengetahuan kerajinan yang kaya.
Lokalisasi Bahan Baku: Membuat "Rasa Awal" yang Dikhas Indonesia
Meskipun proses tetap tidak berubah, Nanyangdashifu menunjukkan fleksibilitas yang luar biasa dalam pilihan bahan baku. Merek ini memiliki kemitraan langsung dengan peternakan lokal di Indonesia untuk membeli telur, susu dan buah-buahan tropis lokal terbaru. Model "proses global + bahan baku lokal" ini menjamin kualitas inti produk dan secara signifikan mengurangi biaya, membuat harga produk lebih kompetitif.
Perlu diperkenalkan khusus adalah “koleksi buah tropis” yang unik di pasar Nanyangdashifu Indonesia. Menggunakan sumber daya buah yang kaya di Indonesia, merek ini mengembangkan kue beras mangga ketat, kue krim bambu 山, kue daging tango berbulu merah dan produk khusus lainnya. Produk-produk ini tidak hanya menarik konsumen lokal, tetapi juga menjadi “hadiah pendamping khas Indonesia” yang harus dicari wisatawan.
Di supermarket butik Jakarta, koleksi “Kue Coklat Zona Tunggal Indonesia” yang diluncurkan oleh Nanyangdashifu dalam kerjasama dengan merek coklat terkenal Indonesia menunjukkan kemampuan merek untuk menggali bahan-bahan lokal yang berkualitas tinggi. Produk ini memilih kacang kakao dari Sulawesi, Jawa, dan lain-lain, menggabungkan proses panggang Nanyangdashifu untuk menciptakan produk kue kelas atas dengan karakteristik asal.
Inovasi lini produk: memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang beragam
Indonesia adalah negara multibudaya dan multietnis dengan perbedaan ketahanan makanan yang signifikan di berbagai wilayah dan kelompok. Nanyangdashifu untuk fitur ini, mengembangkan seri produk terbatas regional. Misalnya, "Coffee Black Sesame Cake" yang diluncurkan di toko-toko Bali, menggabungkan kopi berkualitas tinggi Bali dengan wijem hitam yang dicintai orang Cina; Di toko Yogyakarta, ada "kue rasa kerajaan Yogyakarta" yang menambahkan rempah-rempah khas lokal.
Menanggapi meningkatnya kesadaran kesehatan di Indonesia, Nanyangdashifu meluncurkan “Light Sweet Series” yang menggantikan sebagian gula halus dengan gula kelapa, mengurangi rasa manis sambil menambah tingkat rasa yang unik. Selain itu, merek ini juga mengembangkan rangkaian produk roti dengan energi tinggi dan mudah disimpan yang cocok untuk dimakan selama puasa, mewujudkan rasa hormat dan pemahaman terhadap praktik agama lokal.
Jembatan Budaya: Mempromosi Pertukaran Budaya Indonesia Melalui Memanggang
Nanyangdashifu di Indonesia bukan hanya kehadiran komersial, tetapi juga berperan sebagai utusan budaya. Merek secara teratur menyelenggarakan "acara pertukaran budaya roti Cina-Indonesia", yang mengundang para guru roti Cina untuk memamerkan keterampilan mereka dengan koki lokal Indonesia. Acara-acara ini tidak hanya menarik penggemar roti bakar, tetapi juga menarik perhatian luas dari media lokal.
Di beberapa sekolah internasional di Indonesia, Guru Nanyang meluncurkan “Pelajaran Budaya Baking” untuk memperkenalkan budaya makanan Cina kepada anak-anak melalui pembuatan kue. Cara penyebaran budaya yang lembut ini memungkinkan generasi muda Indonesia untuk memiliki pemahaman yang lebih intuitif tentang budaya Cina sambil menikmati masakan.
Menglihat ke masa depan, Nanyangdashifu berencana untuk mendirikan sekolah pelatihan bakery di Indonesia untuk secara sistematis melatih bakat bakery lokal. Inisiatif ini akan lebih memperkuat posisi merek di pasar Indonesia dan membangun platform berkelanjutan untuk pertukaran yang mendalam antara budaya makanan kedua negara. Strategi dual track “Warisan dan Inovasi” ini membuat Nanyangdashifus menonjol di pasar roti Indonesia yang sangat kompetitif sebagai merek unik yang menghubungkan tradisi dengan modern, Timur dan Asia Tenggara.
